Bahaya Makan dan Minum Sambil Berdiri

Makan dan minum adalah kebutuhan pokok manusia, sebagai asupan nutrisi dan energi untuk kelangsungan hidup. Idealnya manusia makan 3 kali sehari dan minum minimal 2 liter sehari, namun pada kenyataannya pola itu bisa berubah tergantung aktivitas manusia itu sendiri.

Kadang kala manusia melupakan cara makan dan minum yang baik dan benar, bisa karena keadaan ataupun kebiasaan. Sebagai contoh ketika seseorang menghadiri jamuan makan bergaya standing party, bisa acara pernikahan, pesta kebun, ataupun acara jamuan makan lainnya. Apalagi cara minum, seringkali seseorang minum berdiri karena tidak ada tempat duduk di samping dispenser air minum, misalnya di kantor / perusahaan.

risna1911z.wordpress.com

Dari segi kesehatan, air yang masuk dengan cara duduk ketika kita meminumnya akan disaring oleh sfringer, yaitu suatu struktur maskuler berotot yang bisa membuka dan menutup agar air kemih bisa lewat. Sfringer ini hanya bekerja pada saat kita duduk, sehingga jika kita minum atau makan sambil berdiri, air yang masuk ke dalam tubuh akan masuk begitu saja tanpa disaring oleh sfringer.

Setiap air yang kita minum akan disalurkan pada 'pos-pos' penyaringan yang berada di ginjal. Jika kita minum sambil berdiri, air yang kita minum otomatis masuk tanpa disaring lagi, langsung menuju kandung kemih. Ketika menuju kandung kemih itu terjadi pengendapan di saluran sepanjang ureter. Karena banyak limbah-limbah yang tersisa di ureter inilah awal mula munculnya bencana, yaitu mulai muncul penyakit kristal ginjal, salah satu penyakit ginjal yang sangat berbahaya.

Apalagi jika makan sambil berdiri, hal ini justru lebih berbahaya. Pada saat duduk, apa yang dimakan atau diminum seseorang akan membuat cairan atau makanan tersebut akan berjalan pada dinding usus dengan perlahan. Kebalikannya, jika kita minum dan makan sambil berdiri, maka cairan dan makanan tersebut akan jatuh ke dasar usus, menabraknya dengan keras. Jika hal ini terjadi berulang-ulang dalam jangka waktu yang lama maka akan menyebabkan melar dan jatuhnya usus, yang kemudian menyebabkan disfungsi pencernaan.

Pada saat berdiri tubuh manusia dalam keadaan tegang. Setiap  organ keseimbangan dalam pusat saraf sedang bekerja keras untuk mempertahankan semua otot tubuh agar tetap tegak. Ini menyebabkan manusia tidak bisa mencapai ketenangan yang merupakan syarat terpenting pada saat makan dan minum. Ketenangan ini hanya bisa dihasilkan pada saat duduk, di mana syaraf berada dalam keadaan tenang dan tidak tegang, sehingga sistem pencernaan dalam keadaan siap untuk menerima makanan dan minum dengan cara cepat.

Makanan dan minuman yang disantap pada saat berdiri, bisa berdampak pada refleksi saraf yang dilakukan oleh reaksi saraf kelana (saraf otak kesepuluh) yang banyak tersebar pada lapisan endotel yang mengelilingi usus. Refleksi ini apabila terjadi secara keras dan tiba-tiba, bisa menyebabkan tidak berfungsinya saraf (vagal inhibition) yang parah. Akibatnya bisa mematikan detak jantung, sehingga menyebabkan pingsan atau mati mendadak.

Bila terbiasa makan dan minum sambil berdiri secara terus-menerus terbilang berbahaya bagi dinding usus dan memungkinkan terjadinya luka pada lambung. Para dokter melihat bahwa luka pada lambung 95% terjadi pada tempat-tempat yang biasa berbenturan dengan makanan atau minuman yang masuk.

Sumber : makassar.tribunnews.com

Komentar